Kamis, 30 Oktober 2008

Kenapa Saya Mempercayai Madu sebagai Obat


Sebagai seorang muslim dia harus mempercayai rukun iman, yang salah satu dari enam rukun tersebut adalah percaya kepada kitab Allah. Al Qur'an dan Sunnah merupakan pegangan ummat muslim agar hidup selamat dunia dan akhirat. Untuk urusan kesehatan Allah telah sangat jelas memberikan petunjuk:

“ Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebenaran) Tuhan bagi orang-orang yang memikirkan." (an-Nahl [16]: 68-69).

Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran, madu adalah "obat bagi manusia". Fakta ilmiah ini telah dibenarkan oleh para ilmuwan yang bertemu pada Konferensi Apikultur Sedunia (World Apiculture Conference) yang diselenggarakan pada tanggal 20-26 September 1993 di Cina. Konferensi tersebut membahas pengobatan dengan menggunakan ramuan yang berasal dari madu. Madu juga merupakan food supplement karena kandungan gizi yang tinggi dan komplit.

Setiap 100 gram madu mengandung 280-330 kalori; Lebih dari 765 gula (fruktosa, glukosa dan sukrosa); Mineral terdiri dari 5 mg kalsium, 15-17 mg p[osfar, 0,4-1,0 mg zat besi, mangan, kalium, belerang, aluminium, dan silikat; Vitamin meliputi 1-6 mg vitamin C, vit B1, B2, B6, asam panthotenat, asam nikotinat; Enzim-enzim invertase, katalase, inulase, peroksidase; Asam organik, termasuk berbagai asam amino esensial, zat warna karoten; Zat aromatis seperti terpen, aldehida, ester, manitol, dulcitol, dan sebagainya. Selain itu juga mengandung biogenetik stimulants, yaitu zat yang dapat merangsang aktivitas pertumbuhan sel tubuh manusia.

Kenapa kita masih berpaling dari kebenaran yang Allah berikan, kenapa kita masih meragukan obat yang sudah jelas Allah sebutkan di dalam Al Qur'an yang diberikan kepada ummat manusia untuk solusi kesehatannya. Alhamdulillah, dalam beberapa kasus penyembuhan penyakit keluarga saya, kami memutuskan menggunakan bahan alami madu sebagai sarana penyembuh keluhan sakit yang diderita keluarga saya. Mulai dari luka anak saya akibat kecelakaan motor, isteri yang terkena internal hemoroid, dan Thypus yang menimpa anak lelaki kami, Alhamdulillah Allah berkenan menjadikan madu sebagai obat bagi penyakit tersebut. Maha benar Allah dengan segala firmanNya.
Madu dapat dikonsumsi dari mulai anak balita sampai orang tua renta. Hanya saja pada anak kurang dari satu tahun sebaiknya diberikan madu murni dan kualitas bagus. Dikhawatirkan jika kualitas madu kurang bagus, akan ada efek ke anak. Dan untuk membedakan apakah madu tersebut bagus atau tidak dapat diketahui dari :
  • Sumber madu : Madu yang berasal dari daerah yang banyak polusi dan cemaran pestisida kurang bagus dibandingkan dari daerah yang bebas polusi.
  • Melakukan tes dengan meneteskan madu ke dalam air jernih. Jika madu langsung larut dan warna air langsung berubah, maka dapat dipastikan kualitas kurang bagus. Tetapi jika madu mengendap dan baru larut jika diaduk maka kualitas bagus.
  • Jika banyak terdapat buih di dalam botol dan saat dibuka terdengar letupan maka madu tersebut kualitasnya kurang bagus, karena sudah terjadi fermentasi.
  • Belilah madu dari sumber yang terpercaya, yang sudah mempunyai sertifikat SNI, sertifikat Halal serta serfikat dari depkes dan LP-POM MUI. Kita diperintahkan untuk memakan makanan yang tidak saja harus halal tetapi thoyib (Halalan thoyiba,"halal dan baik")
Dosis madu yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah 200 – 300 mg / hari dan untuk anak atau balita 30 mg / hari.

Tidak ada komentar: